Ayotau, Palu – Belakangan ini pembicaraan seputar perombakan di jajaran dinas Provinsi Sulawesi Tengah makin ramai dibahas, hingga menuai ragam spekulasi. Sejumlah nama disebut-sebut bakal digeser dari posisi kepala dinas, utamanya yang sempat berpolemik saat pelantikan terakhir dimasa pemerintahan Longki Djanggola-Rusli Palabbi.
Dirangkum dari berbagai sumber, Gubernur Sulawesi Tengah dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura dan Ma’mun Amir sudah menyiapkan sejumlah nama untuk menduduki posisi tertentu. Meskipun hingga saat ini belum ada informasi resmi yang keluar dari mulut gubernur maupun wakil gubernur, tetapi rumor pelantikan makin hari makin kencang, bahkan sejumlah pihak meyakini perombakan kabinet Rusdy Mastura-Ma’mun Amir dilaksanakan bulan September ini.
Sejumlah nama yang disebut-sebut bakal digeser dari posisi kepala dinas diantaranya, Kadis Kesehatan Sulawesi Tengah dr I Komang Adi Sujendra, Kadis ESDM Haris Kariming, Kadis Perhubungan Sisiliandi Ponulele dan beberapa kepala biro. Meskipun demikian, nama-nama yang bakal menggantikan posisi mereka masih menjadi misteri ditengah masyarakat.
Menanggapi berbagai rumor pelantikan itu, Anggota Komisi IV DPRD Sulawesi Tengah dari Fraksi Nasdem, Ibrahim A Hafid mendukung penuh langkah gubernur untuk melakukan perombakan dijajaran kepala dinas. Siapapun nanti yang dipercayakan gubernur menduduki posisi kepala dinas, Sulawesi Tengah membutuhkan figur yang progresif dibanding kepala dinas saat ini.
Meskipun mengaku belum mengetahui nama-nama yang bakal ditunjuk sebagai kepala dinas, namun pengalamannya selama duduk di komisi IV, beberapa kepala dinas dinilainya memang kurang progresif, dan itu akan menghambat keinginan gubernur yang ingin bergerak cepat.
“Karena gubernur ingin bergerak cepat, harusnya kepala dinas itu bergeraknya dua kali lebih cepat dari keinginan gubernur. Ada beberapa nama kepala dinas saat ini akan sulit melaksanakan itu, berdasarkan pengalaman saya selama duduk di DPRD,” tutur Ibrahim A Hafid, Rabu 22 September 2021.
Meskipun bagian dari koalisi pemenangangan Rusdy-Ma’mun dalam pilkada 2020, Ibrahim tidak ingin mengintervensi gubernur dalam mengisi posisi eselon, II, III maupun IV. Tetapi dia menitipkan perbaikan disektor pertambangan, sudah saatnya kekayaan tambang Sulawesi Tengah dinikmati oleh masyarakatnya.
Pandemi Covid-19 juga mempengaruhi kecepatan mewujudkan visi misi gubernur, karena itu gubernur perlu menempatkan kepala dinas yang benar-benar mampu bekerja dalam kondisi tidak normal begini.
“Terpenting lagi penempatan pejabat itu indirect dengan kaulifikasi keilmuannya. Jangan sampai pejabat ditempatkan dalam posisi tertentu, justru tidak mampu bekerja maksimal akibat tidak memahami tugasnya,” tegas Ibrahim.
Siapun kepala dinas pilihan gubernur nanti, Ibrahim mengaku akan memberikan pikiran-pikiran konstruktif dalam memajukan Sulawesi Tengah. “Prinsipnya saya mendukung jika gubernur ingin melakukan mutasi maupun promosi dijajaran OPD. Sebagai anggota dewan, saya tetap menjalankan tugas saya khususnya fungsi pengawasan demi memastikan pemerintahan ini berjalan dikoridor yang tepat demi masyarakat Sulawesi Tengah,” tuturnya.(win)
Komentar