Ayotau, Palu- Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, menggelar Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Penghulu, di Hotel Santika Palu, Jumat, 19 Mei 2023.
Mewakili Kakanwil Kemenag Sulteng, Kepala Bidang Bimas Islam, H. Junaidin mengatakan, uji kompetensi (UKOM) ini sebagai bentuk bagian dari upaya untuk melakukan penjenjangan jabatan penghulu.
“Hasil dari uji kompetensi adalah sertifikat, yang menjadi syarat utama untuk kenaikan pangkat jabatan kita di BKN, jadi ini persyaratan utama yang harus dilewati oleh penghulu,” ungkapnya.
Olehnya itu, kata Junaidin, uji kompetensi ini sangat penting bagi penghulu. Karena setiap penghulu yang ingin naik pangkatnya dari jabatan penghulu pertama ke jenjang muda, maka harus melewati uji kompetensi, begitupun dari muda ke madya.
“Maka saat ini peserta yang ikuti uji kompetensi dari jabatan pertama ke muda itu sebanyak 8 orang, kemudian dari muda ke madya itu berjumlah 15 orang, jadi jumlah keseluruhannya itu 23 orang,” ujarnya.
Junaidin mengatakan, dalam uji kompetensi ini dihadirkan pemateri dari Asesor Biro Kepegawaian, yang dimana materi ujiannya itu terkait dengan aspek manajerial dan sosial kultural.
“Sebagai seorang penghulu apalagi sudah diberikan jabatan kepala KUA, tentunya harus memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang ilmu manajemen. Kemudian seorang penghulu harus mengetahui kultur masyarakat yang majemuk, sebab KUA ini bersentuhan langsung dengan masyarakat,” jelasnya.
Untuk uji kompetensi bidang teknis, kata Junaidin, langsung dilakukan oleh Bidang Bimas Islam, salah satu pemateri itu dari pusat yakni Subkor Kepenghuluan pada Subdit Kepenghuluan Direktorat Bina KUA Kemenag RI.
“Terkait materi bidang teknis itu tentang regulasi atau perundang-undangan. Contohnya itu di KUA penghulu harus memahami betul regulasi atau undang-undang terkait dengan perkawinan,” ungkapnya.
Selain itu, Junaidin mengatakan, ada juga pemateri dari MUI Provinsi, khusus menguji terkait fiqih munakahat, ada kitab-kita kuning atau kitab klasik, itu akan diujikan juga.
“Maka menjadi penghulu itu tidak gampang, selanjutnya materi tentang baca tulis Al-Quran, pemateri dari LPTQ. Hal ini penting juga diujikan, karena ada juga penghulu itu tidak lancar mengaji, bisa membaca Al-Quran tapi tidak lancar mengaji, saya biasa mendengar penghulu kalau baca khotbah biasanya ayat-ayat dan hadistnya salah-salah, makanya uji kompetensi ini adalah sarana untuk mengukur diri kapasitas penghulu,” pungkasnya. (AM)
Komentar