Harusnya Sulteng Bisa Penuhi Kebutuhan Pangan Kawasan Industri

AyoTau, Palu – Sepanjang tahun 2022, Bank Indonesia (BI) mencatat uang yang keluar dari provinsi Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Morowali sebanyak Rp1.97 triliun. Kebanyakan uang keluar itu ke wilayah tetangga Sulawesi Tengah yakni Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

Khususnya di Kabupaten Morowali, tidak bisa dipungkiri jika banyak tenaga kerja yang direkrut industri pertambangan berasal dari dua provinsi itu. Karena itu pemerintah provinsi Sulawesi Tengah perlu mencari solusi agar sebelum uang itu keluar dari Sulawesi Tengah, perputarannya bisa lebih lama barasa di Sulawesi Tengah.

Besarnya nilai rupiah yang keluar tersebut, bukan hanya dari sektor gaji saja, melainkan sektor lainnya juga, seperti kebutuhan pangan pekerja industri, mulai dari beras, ikan, daging, sayur hingga buah-buahan.

Karena itu, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sulawesi Tengah, Dwiyanto Cahyo Sumirat saat temu pers mendorong agar kebutuhan pangan industri di Morowali sebaiknya disediakan oleh daerah yang ada di Sulawesi Tengah.

“Ini (sektor pangan) sangat besar nilainya jika dibanding menyuplai tenaga kerja. Hanya saja perlu dilakukan pendampingan, agar produksi pangan Sulawesi Tengah bisa masuk kawasan Industri, baik di Morowali maupun di Morowali Utara,” ujar Anto, sapaan akrabnya, Jumat 27 Januari 2023.

Menurutnya, masyarakat tidak bisa dibiarkan masuk sendiri-sendiri ke kawasan Industri, karena pasti daya tawarnya kurang. Tetapi jika yang masuk itu adalah corporate to corporate itu lebih mudah.

“Pemda, khususnya Perusda mesti memikirkan ini. Supaya kebutuhan pangan yang ada di kawasan industri Morowali, semua bersumber dari dalam daerah sendiri,” tuturnya.

Lanjutnya, Sulawesi Tengah punya potensi memenuhi semua kebutuhan itu, Sulawesu Tengah punya sumber daya laut, pertanian, perkebunan dan peternakan. Hanya saja, bagimana mengelola itu agar terdistribusi dengan baik.

“Potensi pertanian kita sangat besar, bukan hanya untuk kawasan industri, tetapi juga untuk Ibu Kota Nusantara (IKN). Jika ini terorganisir dengan baik, maka potensi pendapatannya jauh lebih besar ketimbang menjadi tenaga kerja. Sebab, jika sektor ini bergerak, maka sektor lainnya turut bergerak,” imbuhnya.

Sebab itu, pemerintah perlu mengambil langkah cepat dan strategis agar segala kebutuhan pangan di kawasan industri benar-benar disuplai oleh Sulawesi Tengah sendiri.(win)

 

Komentar