AyoTau, Jakarta – Ketua DPRD Kabupaten Donggala, Moh Taufik, bersama rombongan DPRD Donggala melakukan kunjungan kerja ke Kementerian Sosial (Kemensos) dan diterima langsung oleh Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, di kantor Kemensos pada Kamis 24 April 2025.
Dari pertemuan itu, Taufik sapaan akrab Ketua DPRD Donggala menyampaikan bahwa Wamen Sosial meminta DPRD Donggala dan Pemerintah Daerah Kabupaten Donggala untuk segera mengajukan proposal terkait sejumlah program bantuan sosial. Beberapa bantuan yang ditawarkan antara lain Bantuan Penerima Bantuan Iuran (PBI), program Sekolah Rakyat, serta bantuan rumah bagi nelayan.
“Program PBI adalah bentuk bantuan pemerintah yang memberikan akses layanan kesehatan gratis bagi masyarakat kurang mampu. Pemerintah menanggung iuran BPJS Kesehatan mereka, sehingga mereka bisa mengakses fasilitas kesehatan tanpa biaya,” jelas Taufik, politisi NasDem asal Wani.
Lebih lanjut, Taufik menjelaskan bahwa pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPW Partai Perindo Sulawesi Tengah dan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah dari Dapil Donggala-Sigi, Mahfud Masuara.
“Kami berdiskusi langsung dengan Wamen Sosial, yang juga merupakan sahabat seperjuangan kami di PRD dulu. Beliau menyambut baik kedatangan kami dan menanyakan jenis bantuan yang dibutuhkan masyarakat Donggala. Kami sampaikan kebutuhan bantuan PBI, program Indonesia Pintar (PIP), dan lainnya,” ujar Taufik.
Ia menambahkan bahwa realisasi bantuan tersebut juga berpotensi membantu mengurangi beban anggaran daerah, terutama dalam mendukung program Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Donggala.
“Pak Wamen menyarankan agar dalam kunjungan berikutnya, kami membawa serta Bupati Donggala dan para kepala dinas untuk membahas lebih lanjut serta menyerahkan langsung proposal bantuan tersebut,” tambahnya.
Taufik juga mengungkapkan bahwa pertemuan ini difasilitasi oleh Sekretaris Jenderal Partai Prima, Adi Prianto, yang juga merupakan sahabat lama.
“Insyaallah dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi dengan Bupati Donggala untuk menyusun proposal. Karena program-program ini sangat dibutuhkan masyarakat dan diminati banyak daerah, jangan sampai Donggala kehabisan kuota,” tutup Taufik. (KB)