Wali Kota Rencana Terapkan Sistem Pembelajaran Kombinasi Daring-Tatap Muka di Sekolah

Ayotau, Palu – Dunia pendidikan di Kota Palu bersiap menghadapi perubahan besar. Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, SE, mewacanakan penerapan sistem pembelajaran hybrid yang mengombinasikan tatap muka dan daring di seluruh sekolah. Kebijakan ini diusulkan sejalan dengan program Work from Anywhere (WFA) yang diterapkan oleh Pemerintah Pusat.

Dalam pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi, S.Pd., M.Pd, serta sejumlah kepala sekolah pada Kamis (6/3/2025), Wali Kota Hadianto menegaskan bahwa kebijakan ini akan diterapkan serempak mulai 24 Maret 2025, tanpa melalui tahap uji coba (pilot project).

Wali Kota menjelaskan bahwa kebijakan WFA akan mengubah pola kerja Aparatur Sipil Negara (ASN), termasuk guru. Pegawai hanya diwajibkan masuk kantor tiga hari dalam seminggu (Work from Office/WFO), sementara dua hari lainnya bekerja dari luar kantor (WFA).

“Karena guru juga merupakan pegawai, maka sekolah harus menyesuaikan. Saya mewacanakan agar pembelajaran dilakukan tiga hari di sekolah dan dua hari secara daring,” ungkap Wali Kota Hadianto.

Menurutnya, pengalaman pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 membuktikan bahwa sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, meskipun dalam jangka waktu yang lebih lama.

“Saat pandemi, pembelajaran daring berlangsung berbulan-bulan. Saya kira hybrid learning ini tidak akan menjadi masalah, yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan kualitasnya,” tambahnya.

Menanggapi wacana ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi, S.Pd., M.Pd, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada guru, siswa, dan orang tua agar transisi ke sistem hybrid dapat berjalan lancar.

“Kami akan memastikan seluruh pihak yang terlibat memahami konsep ini sehingga kendala yang mungkin muncul bisa diatasi dengan baik,” ujar Kadis Hardi.

Diharapkan, sistem pembelajaran hybrid ini bisa menjadi solusi inovatif yang mendukung fleksibilitas dalam dunia pendidikan, sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebijakan pemerintah.

Apakah kebijakan ini akan membawa dampak positif bagi pendidikan di Kota Palu? Waktu yang akan menjawabnya. (**)

Komentar