Fraksi PKS Sulteng Terbitkan Buku Risalah Perjuangan Kami, Wiwik: Belo Rapovia Belo Rakava

AyoTau, Palu  – Menjelang berakhirnya masa bakti Anggota Fraksi PKS DPRD Sulteng periode 2019-2024, dilaksanakan acara penyerahan buku yang berisi laporan kinerja Fraksi PKS DPRD Sulteng, kepada Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Tengah, Senin 23 September 2024.

Dalam acara yang dilaksanakan di salah satu café and resto di bilangan Jalan Diponegro, Ketua Fraksi PKS DPRD Sulteng, Hj Wiwik Jumatul Rofi’ah, mengatakan bahwa laporan kinerja yang terangkum dalam Buku Risalah perjuangan Fraksi PKS DPRD Sulawesi Tengah bisa selesai sesuai rencana, walaupun masih banyak kekurangan.

“Buku ini masih jauh dari kata sempurna. Tapi paling tidak ini bisa menjadi sumber informasi bagi masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya rakyat konstituen Partai Keadilan Sejahtera yang ingin mengetahui sekelumit kiprah dan perjuangan kami selama lima tahun di kursi DPRD Provinsi Sulawesi Tengah. Terima kasih juga saya ucapkan kepada penyusun, seluruh pihak dan rekan yang telah berkontribusi dalam proses penyelesaian buku ini,”katanya.

Menurut Bunda Wiwik, sapaan akrabnya, bahwa setelah mendapatkan amanah sebagai ketua Fraksi lima tahun yang lalu oleh DPP PKS melalui usulan DPTW PKS Sulteng, dirasakan bahwa amanah tersebut amat berat. Katanya, amanah sebagai ketua Fraksi bukan amanah main main. Karena Fraksi sebagai wadah berkumpulnya anggota dewan yang merupakan etalase partai.

“Sebagai ketua fraksi, kami dituntut harus mampu menjadi koordinator dan sekaligus motivator untuk tercapainya visi dan misi fraksi,”katanya dengan mata berkaca-kaca.

Kata Bunda Wiwik, bahwa sebentar lagi masa bakti Fraksi PKS DPRD Sulteng 2019 – 2024 akan segera berakhir dengan dilantiknya anggota DPRD periode 2024 – 2029. Patut disyukuri, bahwa pimpinan dan anggota Fraksi saling bekerjasama untuk merealisasikan visi dan misi fraksi. Juga bekerjasama untuk menjawab dan merealisasikan aspirasi masyarakat melalui pokok pokok pikiran sebagai anggota DPRD.

Semua itu katanya, dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tentunya yang sesuai dengan Tupoksi sebagai anggota Dewan yaitu legislasi, budgetting dan controling.

“Mengakhiri kata pengantar, Maliun tinuvu (kesejateraan untuk semua) Kami akan sangat bahagia melihat masyarakat Sulteng sejahtera. Nosarara nosabatutu (bersaudara dan bersatu) Kami sangat bahagia melihat masyarakat Sulteng hidup damai dalam keberagaman. Belo rapovia belo rakava (kalau kamu berbuat baik kebaikan yang kamu dapat). Paling tidak beberapa catatan dalam buku ini (masih banyak yang tidak bisa ditampilkan dalam buku ini) kebaikan yang kami bisa lakukan semoga kebaikan juga nanti yang kami dapat. Amiin,”tandas Bunda Wiwik yang menutup sambutannya dengan seuntai pantun.

Ketua DPW PKS Sulteng, Muhammad Wahyuddin, yang menerima risal perjuangan fraksi PKS DPRD Sulteng mengatakan, Wahyuddin dokumentasi ini merupakan bukti kerja nyata dan bentuk pertanggungjawaban publik.

Menurut Wahyuddin, buku yang diterbitkan ini bukan sekadar rangkaian catatan, tetapi rekam jejak yang menunjukkan kontribusi nyata fraksi dalam menjalankan tugas dan amanah dari rakyat.

“Tidak mungkin terbit satu buku kalau tidak ada catatan yang mengisi lembarannya. Ini menjadi bukti bahwa ada kerja nyata yang sudah dilakukan,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kerja sama dengan media, baik online maupun cetak, guna mendokumentasikan kiprah fraksi selama lima tahun terakhir. Di era digital ini, Wahyuddin menyadari bahwa media online, khususnya media sosial, memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi kepada publik.

“Rekam jejak di media online sangat penting, terutama di zaman sekarang dimana orang lebih banyak mengakses informasi melalui HP mereka,” ujarnya.

Wahyuddin menyampaikan pesan khusus kepada Ketua Fraksi PKS untuk memperkuat kembali hubungan dengan media yang pernah terjalin sebelumnya. Hal ini dianggapnya krusial karena generasi saat ini lebih tertarik pada media digital seperti TikTok dan platform media sosial lainnya.

“Generasi saat ini lebih memilih melihat-lihat apa yang ada di genggaman HP-nya,” tambahnya.

Namun, Wahyuddin juga mengingatkan bahwa meski rekam jejak digital penting, dokumentasi fisik dalam bentuk buku tetap tidak kalah bernilai.

“Rekam jejak bukan hanya di dunia maya, tetapi juga di dunia nyata. Catatan-catatan tertulis seperti dalam Al-Quran, yang bisa kita baca dan pelajari, memberikan contoh pentingnya dokumentasi yang dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.” Tuturnya.

Acara ini diakhiri dengan optimisme dari Wahyuddin yang berharap agar lebih banyak lagi rekam jejak perjuangan PKS yang dibukukan di masa mendatang. Dengan penuh semangat, ia menutup arahannya dengan sebuah pantun:

Burung merpati terbang berdua,
Terbangnya tinggi mencari kawan,
Ketua Fraksi masuk periode kedua,
Memimpin PKS 2029 menjadi terdepan.

Acara penyerahan buku “Risalah Perjuangan Kami” ini menjadi momen refleksi dan penegasan akan pentingnya dokumentasi dalam perjalanan Fraksi PKS DPRD Sulawesi Tengah. (Win)

Komentar