Muhaimin Dorong Penguatan DLH

AyoTau, Palu – Tumbuhnya industri pertambangan di Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan efek rusak lingkungan yang besar pula. Secara kasat mata, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali sebagai pusat pertambangan nikel menjadi daerah langganan banjir saat ini.

Disisi lain, kerusakan lingkungan yang diterjadi di Morowali, belum memberi dampak signifikan bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Karena itu, Anggota Komisi 3 DPRD Sulteng Muhaimin Yunus Hadi, meminta kepada gubernur untuk memperkuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulteng sebagai ujung tombak menjaga keberlangsungan lingkungan hidup, khususnya di Kabupaten Morowali.

Penegasan itu diutarakan Muhaimin saat menjadi narasumber dalam Workshop yang diprakarsai DLH Sulteng, Kamis 10 November 2022.

Dari workshop itu, Muhaimin menemukan jika DLH selama ini sangat terbatas dalam memaksimalkan tugasnya, bahkan potensi PAD yang harusnya maksimal dari DLH terpaksa lepas begitu saja akibat minimnya politik anggaran untuk lingkungan.

“DLH ini punya potensi mendapatkan PAD hingga puluhan miliar, jika labaratorium yang dikelola DLH dilengkapi fasilitasnya,” ujar Muhaimin.

Lanjutnya, selama ini perusahaan tambang besar di Sulteng, termasuk IMIP melakukan uji laboratorium lingkungannya ke Sulawesi Selatan, karena di Sulawesi Selatan fasilitas laboratoriumnnya lengkap.

“Setiap kali uji lab, perusahaan ini harus membayar puluhan hingga ratusan juta. Tapi itu sema masuk ke Sulsel, bukan Sulteng. Padahal untuk melengkapi fisilitas lab DLH hanya membutuhkan anggaran Rp4-5 miliar. Sayangnya itu tidak diperhatikan,” ketus Muhaimin.

Karena itu, momentum pembahasan RAPBD tahun 2023, muhaimin mendorong seluruh anggota dprd Sulteng, khususnya komisi 3 yang masuk dalam Banggar, memperkuat anggaran di DLH Sulteng.(win)

Komentar