Kepala Bappeda: Harus Gerak Cepat Tangani Stunting

Yasin Syafiah

Ayotau, Palu- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulteng, Christina Shandra Tobondo, mengungkapkan stunting harus menjadi perhatian serius dikarenakan menyangkut peningkatan kualitas sumber daya manusia kedepannya.

“Sulawesi Tengah sudah punya tag line ‘Siap Gencar dan Aman Stunting’ yaitu mempersiapkan generasi Sulawesi Tengah 1000 HPK menuju generasi cerdas, produktif, sejahtera dan mandiri,” ucapnya saat penutupan kegiatan bertajuk “Merdeka Stunting dan Kemiskian”, Senin 15 Agustus 2022.

Oleh karena itu kata Shandra, penanganan stunting harus dilaksanakan dengan gerak cepat, extraordinary dan bersungguh-sungguh. Selain itu, program inovatif sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat dan efektif.

Dia menyampaikan stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang berlangsung dari saat kehamilan hingga berumur 24 bulan yang mengindikasikan kejadian jangka panjang dan dampak komulatif dari kurangnya zat gizi, kesehatan serta pola pengasuhan yang kurang memadai.

Berdasarkan data Survei Study Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Indonesia sebesar 24,40%. Untuk Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 29,70%. Angka ini di atas rata-rata nasional.

Adapun kegiatan ‘Siap Gencar dan Aman Stunting’ dilaksanakan mulai 6 – 15 Agustus 2022. Kegiatan sekaligus dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia.

Selain itu, guna menindaklanjuti hasil pelaksanaan lokakarya dari tim faslitator tangguh Inovasi Desa siap gencar aman stunting yang terintegrasi kemiskinan. Rekomendasi tersebut ditindaklanjuti melalui kegiatan lomba masing-masing kategori meliputi: 1) Lomba Kebersihan Antar RT 2) Lomba Cerdas Cermat Kategori Remaja 3) Lomba Cerdas Cermat Kategori Ibu Rumah Tangga 4) Lomba Pengelolaan Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi Bayi dan Balita. (JT)

Komentar