Job Fair Disnakertrans Jaring 3.163 Lamaran Kerja

Ayotau, Palu- Job fair virtual 2022 yang diinisiasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulteng telah berakhir pada Kamis 28 Juli 2022. Job fair ditutup Sekretaris Disnakertrans Provinsi Sulteng, Dr Rusmiadi ST M.Si. Pejabat Fungsional Pengantar Kerja Disnakertrans Provinsi Sulteng, Darmawaty S.Pdi. M.Pd, menerangkan total perusahaan yang mengikuti job fair kali ini sebanyak 20 perusahaan.

“Dari 20 perusahaan yang ikut, ada 70 lowongan kerja dibuka,” terangnya, Minggu 31 Juli 2022.

Dikatakan, job fair bisa menjaring 3.163 lamaran kerja yang dimasukkan para pencari kerja. Dari jumlah tersebut, sebanyak 79 pelamar telah dinyatakan lolos mengikuti tahapan atau seleksi.

“Jadi yang sisanya masih proses seleksi yang akan dilaksanakan masing-masing perusahaan,” ujar Darmawaty.

Darmawaty menambahkan perusahaan yang mengikuti job fair dari berbagai bidang mulai perdangangan, perbankan hingga pertambangan. Sebelumnya, job fair virtual dibuka Plh Disnakertrans Provinsi Sulteng, Joko Pranowo, pada Selasa 26 Juli 2022. Joko berharap melalui job fair virtual bisa menekan angka pengangguran di daerah ini.

“Harapan kita bersama mengurangi pengangguran di provinsi yang kita cintai ini dapat diwujudkan,” ucap Joko saat membuka job fair virtual di Palu, Selasa 26 Juli pagi.

Kata dia, berdasarkan data BPS Sulteng pada Februari 2022, Tingkat Pengangguran Terbuka di Sulawesi Tengah sebesar 3,67 persen. Angka ini turun sebesar 0,06 poin dibandingkan posisi Februari 2021 sebesar 3,73 persen.

“Semoga perbaikan ini dapat terus ditingkatkan walau masih dibayang-bayangi dampak Covid19 yang diawali pada tahun 2020 dan saat ini memasuki tahap pemulihan,” ujar Joko.

Masih mengacu data BPS Februari 2022, penduduk bekerja di Sulawesi Tengah didominasi oleh jenjang pendidikan SD ke bawah dan sektor informal tetap menjadi sektor bekerja utama di Sulawesi Tengah.

Hal ini tentu saja menjadi PR bersama lintas OPD untuk memperbaikinya. Sinergitas antara pendidikan vokasi dan dunia industri juga perlu ditingkatkan untuk menyesuaikan suplay dan demand tenaga kerja. (JT)

Komentar