Ayotau, Palu- Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Kota Palu, Dr. Taufik mengungkapkan, Madrasah sebagai basis pendidikan Islam saat ini dihadapkan pada persoalan yang cukup kompleks, yakni persoalan manajemen, reformasi dan globalisasi menuju masyarakat Indonesia baru.
“Tantangan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana upaya untuk membangun paradigma baru pendidikan Islam, yang didukung dengan sistem kurikulum yang terstruktur, dan manajemen Madrasah yang bermutu,” kata Taufik, di acara dialog religi interaktif, kerjasama Kantor Kemenag Kota Palu dengan LPP RRI Palu, baru-baru ini.
Taufik mengatakan, benchmarking yang dilakukan oleh sebuah lembaga pendidikan madrasah merupakan proses belajar dan bertukar informasi, yang hasilnya akan dijadikan sebagai bekal untuk mengembangkan lembaganya. Pasalnya, strategi ini sangat efektif untuk perbaikan kinerja yang berkelanjutan menuju madrasah yang bermutu.
“Benchmarking sebagai strategi untuk membuat patokan-patokan yang harus dicapai demi kemajuan lembaga madrasah,” katanya.
Selain itu, Taufik menyebutkan, lembaga Madrasah harus mampu membuktikan eksistensinya dengan banyak menorehkan prestasi-prestasi yang cukup gemilang dan mampu melaksanakan program-program pembelajaran yang semakin berkualitas.
“Lembaga pendidikan madrasah merupakan hal menarik di era kekinian, mengingat, madrasah merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang lebih dekat dan familiar dengan rakyat dari pada sistem pendidikan formal lainnya,” ungkapnya.
Taufik mengatakan, hal ini yang menjadikan madrasah semakin menemukan signifikansinya dalam kompetisi global saat ini, sehingga madrasah dapat dikatakan sebagai lembaga pendidikan Islam formal yang amat berkontribusi dalam kehidupan bermasyarakat.
“Untuk tetap bisa eksis dalam percaturan global, maka madrasah perlu menerapkan berbagai strategi agar bisa tetap berdaya saing dan bermutu. Salah satu strategi di bidang manajemen pengelolaan yang bisa diterapkan madrasah untuk menuju ke arah lembaga madrasah yang bermutu dan berkualitas,” ujarnya.
Kata dia, benchmarking manajemen madrasah bermutu, dalam praksisnya, berpijak pada pengelolaan berbagai sumber daya atau potensi yang dimiliki untuk dimanfaatkan secara terpadu dan saling terkait satu dengan yang lain dalam memajukan dan mengembangkan madrasah agar menjadi lembaga pendidikan yang bermutu.
“Dalam penerapannya, manajemen madrasah bermutu perlu perbaikan sarana dan prasarana, pengadaan perpustakan, pemenuhan buku pelajaran, serta pemanfaatan secara optimal berbagai potensi yang dimiliki,” katanya.
Hal ini juga, kata Taufik, tidak lepas dari peran kepala madrasah yang sangat diperlukan, dalam mengarahkan pengelolaan berbagai potensi yang dimiliki lembaga madrasah untuk menuju pada manajemen Madrasah yang berkualitas dan bermutu. (**)