Ayotau, Morowali- Dalam semangat Hari Bumi 2025 bertema “Our Power, Our Planet”, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) melalui Indonesia Growth Project (IGP) Morowali mengirimkan pesan kuat dari jantung tambang: pertambangan bukan hanya soal menggali, tapi juga tentang menanam secara harfiah dan filosofis.
Belum memulai produksi, PT Vale IGP Morowali sudah lebih dulu melangkah ke depan dengan melakukan penanaman pohon perdana di area reklamasi Rasyidah N3. Sebanyak 360 bibit ditanam di atas lahan seluas 6,2 hektar, bagian dari target tahunan seluas 19,3 hektar dan total 4.427 bibit. Langkah ini menjadi simbol komitmen perusahaan untuk tidak menunggu akhir siklus tambang untuk memulai pemulihan lingkungan.
“Kami ingin memastikan bahwa sejak langkah pertama, keberlanjutan menjadi inti dari operasional kami. Penanaman ini bukan hanya memperingati Hari Bumi, tetapi juga menjadi simbol komitmen jangka panjang kami dalam menjaga keseimbangan alam,” ungkap Wafir, Head of Bahodopi Project PT Vale IGP Morowali, pada 22 April 2025.
Reklamasi di Awal: Babak Baru Industri Tambang
Lebih dari 300 orang—terdiri dari karyawan hingga mitra kontraktor—ikut ambil bagian dalam kegiatan ini. Aksi ini menunjukkan bahwa menjaga bumi adalah kerja kolektif, bukan sekadar tanggung jawab perusahaan. Dengan pendekatan reklamasi progresif, PT Vale menetapkan standar baru: lahan yang digarap harus segera dipulihkan, bukan menunggu waktu selesai dieksplorasi.
Selain penanaman pohon, perusahaan juga menerapkan teknologi hydroseeding, metode penghijauan modern yang menyemprotkan campuran benih, air, pupuk, kompos, dan perekat ke permukaan tanah yang ditutup jute net. Teknologi ini, yang sudah diterapkan di area reklamasi MHR120, terbukti mempercepat pertumbuhan vegetasi, mencegah erosi, dan memperbaiki struktur tanah.
Menanam untuk Masa Depan, Bergerak Bersama Alam
Langkah PT Vale ini bukan hanya tentang menyentuh tanah dengan akar pohon, tapi juga menyentuh masa depan dengan harapan. Dengan melibatkan kontraktor dan komunitas lokal, reklamasi ini menjadi gerakan bersama untuk meninggalkan jejak hijau bagi generasi berikutnya.
“Bagi kami, pertambangan yang bertanggung jawab bukan hanya tentang menciptakan nilai ekonomi, tapi juga tentang warisan yang kita tinggalkan. Reklamasi yang dimulai dari awal ini adalah bukti bahwa industri bisa bertumbuh tanpa mengorbankan bumi,” tutup Wafir.
Dari Morowali, PT Vale menunjukkan bahwa industri tambang bisa menjadi bagian dari solusi, bukan masalah. Dengan menanam bibit harapan sejak awal, mereka memupuk masa depan yang lebih hijau bagi planet ini. (**)