Ayotau, Palu – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palu menyampaikan bahwa selama Januari sampai dengan Oktober 2023, angka pengguna atau penyalahgunaan narkoba di Kota Palu mengalami penurunan 2,6 persen.
“Dibanding tahun lalu jumlah persentase yang mencapai 3,3 persen, tetapi untuk tahun ini turun menjadi 2,4 persen,” kata Kepala BNN Kota Palu, AKBP Baharuddin pada konferensi pers yang digelar, Kamis, 21 Desember 2023.
Diungkapkan, mengenai data itu diperoleh dari hasil kerjasama yang dilaksanakan BNN dengan menggandeng peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pada 2019, angka penyalahgunaan narkoba mencapai 70 ribu orang atau 2,2 persen.
“Kemudian pada 2021 naik mencapai 0,4 persen. Alhamdulilah angka prevalensi kita di tahun ini menurun dengan drastis, tentunya hasilnya ini atas kerja sama semua elemen terutama masyarakat dan Pemerinta Kota,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa pencapaian ini sungguh sangat luar biasa. Selain itu, menurutnya hal tersebut tidak selalu lahir begitu saja dari BNN Kota Palu. Namun, kata dia, berkat kerjasama semua pihak terkhusus masyarakat.
“Kami BNN sadar betul pekerjaan ini tidak akan mungkin berhasil tanpa dukungan semua komponen masyarakat. Termasuk peran dari media yang sudah banyak membantu dalam rangka sosialisasi dan memberi informasi,” tuturnya.
Ditambah lagi dengan peran Pemerintah Kota Palu, yang hingga kini terus mendukung penuh kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
“Pimpinan daerah Kota Palu mendukung program (P4GN) pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, baik itu lewat Dinas Sosial yang membantu mengantar pasien rehabilitasi,” katanya. (**)
Komentar