Ayotau, Palu – Hampir setahun lebih pandemi covid 19 melanda Indonesia khususnya di Kota Palu, membuat penurunan yang signifikan terjadi pada omset penghasilan usaha jasa fotokopi.
Seperti diketahui banyak sisi negatif muncul dari virus yang melanda dunia sejak tahun 2019 lalu. Selain buruk bagi kesehatan, hal ini juga ikut memperlemah banyak sektor bisnis termasuk usaha jasa fotokopi.
Sudirman, salah satu pemilik usaha jasa fotokopi di Jalan Tadulako l, Kelurahan Tondo, mengaku kondisi saat ini sangat jauh berbeda dari harapan. Penurunan omset penghasilan saat ini tercatat sekitar 50 sampai 60 persen.
“Sebelumnya 100% pendapat kita per hari bisa Rp1 juta. Sekarang kadang dapat hanya Rp500 hingga Rp600 ribu. Terkadang juga tidak ada sama sekali hasilnya kita raup dari pelanggan yang datang kemari untuk sekadar print maupun fotokopi,” tuturnya.
Demikian pula diungkapkan pelaku usaha fotokopi lainnya, Kana. Mengaku sebelum pandemi usahanya mampu menghasilkan minimal Rp1 juta sampai dengan Rp1,5 juta dalam sehari. Ia mengungkapkan untuk perekonomian masyarakat saat ini menjadi permasalahan yang paling utama.
“Kita tidak bisa berbuat banyak dan hanya mampu bertahan di masa pandemi Covid 19. Kalau dulu kita bisa meraup keuntungan lebih, sekarang tinggal Rp100 hingga Rp200 ribu satu hari. Karena kita kebanyakan berharap hanya dari aktivitas perkuliahan tatap muka di kampus Universitas Tadulako,” ungkapnya.
“Apalagi jika ada pengambilan alat tulis kantor (ATK) dari beberapa toko di Kota Palu, ketika melakukan pembayaran itu sampai 4 kali. Biasa kami bayar cuma sehari sudah selesai. Tapi ini karena kondisi ekonomi yang terguncang mereka faham dengan kita,” ujarnya menambahkan.(MOH)

 
																						





Komentar