Ayotau, Palu – Kota Palu kembali mencatat sejarah sebagai yang pertama di Indonesia dalam pengukuran Indeks Aktualisasi Pancasila (IAP). Acara diskusi terpumpun yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Palu, bekerja sama dengan Badan Penguatan Ideologi Pancasila (BPIP) RI dan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng, menghadirkan seluruh camat, lurah, serta pengurus TP-PKK se-Kota Palu. Kegiatan ini menyoroti pentingnya peran berbagai sektor dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Kepala Kesbangpol Palu, Ansyar Setiadi, mengungkapkan bahwa Palu menjadi kota pertama di Indonesia, bahkan dunia, yang berhasil menerapkan metodologi pengukuran IAP. “Menurut BPS, metode pengukuran yang kita lakukan adalah yang pertama di dunia. Pengukuran ini dijadikan acuan bagi seluruh sektor pembangunan di Kota Palu,” ujarnya.
Ansyar menekankan pentingnya partisipasi seluruh elemen masyarakat, termasuk TP-PKK, dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila, terutama dimulai dari keluarga. “Kita mulai penguatan Pancasila dari rumah tangga, agar aktualisasi Pancasila di Palu bisa semakin baik,” tambahnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP RI, Adianti, menilai Kota Palu sebagai contoh yang tepat dalam pelaksanaan pengukuran IAP. “Kota Palu menunjukkan keseriusan dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila di tengah masyarakat,” jelasnya. Menurut Adianti, Kota Palu sukses menyusun delapan indikator kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai Pancasila, sebuah pencapaian yang diharapkan bisa dicontoh daerah lain.
Penjabat Sementara Wali Kota Palu, Muchlis Husain Pakaya, juga menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. Menurutnya, Pancasila sebagai dasar negara harus terus diimplementasikan dalam setiap aspek kehidupan. “Melalui kegiatan ini, kita akan mengevaluasi seberapa jauh nilai-nilai Pancasila dihayati dan diamalkan oleh masyarakat,” ungkapnya.
Muchlis berharap hasil evaluasi ini dapat memperkuat komitmen semua pihak dalam menjaga keutuhan NKRI dan menghasilkan kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. “Semoga kegiatan ini menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi kita semua,” tutupnya.
Acara ini dihadiri oleh camat dan lurah se-Kota Palu, serta berbagai pemangku kepentingan, termasuk Kesbangpol kabupaten/kota di Sulawesi Tengah. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat peran bersama dalam menjaga dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila. (*/del)
Komentar