AyoTau, Palu – Tujuh tahun pasca gempa bumi 28 September 2018, Mall Tatura Palu (MTP) masih menyisakan kisah pilu. Bangunan megah yang pernah menjadi ikon ekonomi Kota Palu itu kini terbengkalai, meski sempat direncanakan untuk dibangun kembali melalui proyek besar pada 2020 lalu.
Harapan warga sempat muncul ketika peletakan batu pertama pembangunan MTP dilakukan pada akhir Februari 2020. Namun, semangat tersebut sirna setelah proyek pembangunan kembali mall berlantai tujuh itu terhenti tanpa kejelasan dan hanya menyisakan konstruksi pondasi.
Menanggapi hal ini, Ketua Komisi B DPRD Kota Palu, Rusman Ramli, menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong agar proyek pembangunan Mall Tatura bisa segera dilanjutkan.
“Komisi B sudah beberapa kali melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan direktur PT CNE. Kami memberikan dukungan penuh, tapi permasalahannya ada di Pemerintah Kota Palu sebagai pemegang saham utama Mall Tatura,” ujar Rusman, Senin 13 Oktober 2025.
Menurut Rusman, seharusnya Pemkot Palu segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan kelanjutan struktur direksi dan manajemen PT CNE sebagai pengelola Mall Tatura.
“Semua keputusan ada di Pemkot Palu. Kami hanya mendorong agar janji Wali Kota untuk membangun kembali Mall Tatura segera direalisasikan,” tegasnya.
Rusman juga menyoroti pembangunan bagian basement (lantai dasar) mall yang sudah rampung sebagian, namun tidak kunjung dilanjutkan. Ia menilai perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap penggunaan dana pembangunan, termasuk klaim asuransi senilai Rp87 miliar yang sebelumnya telah dicairkan.
“Klaim asuransi itu harus diperiksa dan dievaluasi. Apakah penggunaannya sudah sesuai dan nilainya setara dengan hasil konstruksi di lapangan. Nanti Badan Pemeriksa Keuangan yang bisa menilainya,” jelas politikusPartai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Lebih lanjut, Rusman menilai bahwa kebangkitan Mall Tatura Palu akan memberikan dampak besar bagi perekonomian lokal. Menurutnya, mall ini merupakan salah satu aset strategis daerah yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan menghidupkan kembali aktivitas perdagangan di kawasan Masomba dan sekitarnya.
“Kalau tenant besar seperti Ramayana atau Matahari kembali beroperasi di Mall Tatura, tentu akan menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Selain itu, keberadaan mall juga diyakini akan meningkatkan permintaan hunian dan usaha kecil di sekitar lokasi, sehingga menciptakan efek domino terhadap ekonomi Palu.
“Kami di DPRD sudah mendorong dan memberikan rekomendasi. Sekarang bolanya ada di Pemkot Palu sebagai pemegang saham. Tinggal kemauan politik dan komitmen untuk menuntaskannya,” pungkas Rusman. (win)