Ayotau, Sorowako– PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) mengambil langkah inovatif dalam mendukung transisi energi hijau Indonesia dengan menjadi perusahaan pertambangan pertama yang mengadopsi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) atau Pertamina Renewable Diesel. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PT Vale untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060 dan mengurangi emisi karbon hingga 33% pada 2030.
Kolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga ini dimulai dengan uji coba penggunaan HVO pada dua unit truk tambang Komatsu dan Caterpillar berkapasitas 100 ton. Selama sebulan, uji coba ini menunjukkan peningkatan efisiensi operasional serta pengurangan emisi karbon hingga 70% dan emisi gas rumah kaca hingga 80% dibandingkan dengan diesel konvensional.
Direktur & Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar, menegaskan bahwa penggunaan HVO merupakan bagian dari strategi besar perusahaan dalam dekarbonisasi dan pengurangan jejak karbon. “Kami bangga menjadi pelopor inovasi ini di sektor pertambangan Indonesia, yang tidak hanya mendukung efisiensi operasional tetapi juga mengurangi dampak lingkungan,” ujar Abu.
Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah nyata menuju keberlanjutan industri. “Pemanfaatan HVO mendukung efisiensi operasional dan sekaligus berkontribusi pada swasembada energi di Indonesia,” katanya.
PT Vale tidak berhenti di sini, perusahaan ini juga terus mengembangkan teknologi energi bersih, seperti kendaraan listrik, boiler berbasis energi terbarukan, serta penggunaan biochar sebagai pengganti batubara, dengan target penerapan penuh pada tahun 2027.
Dengan berbagai inovasi ini, PT Vale semakin mantap sebagai pelopor pertambangan hijau di Indonesia, mendorong sektor lain untuk mengikuti jejak dalam upaya global menuju masa depan yang berkelanjutan dan rendah emisi karbon. (**)
Komentar