Ayotau, Palu- Kepala Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulteng, Irwan Haruna, mengungkapkan pihaknya telah melakukan rekrutmen Tim Fasilitator Tangguh sebagai upaya mendukung Program Prioritas Nasional dan Daerah tentang Percepatan Penurunan Stunting tahun 2021-2026.
“Rekrutmen Tim Fasilitator Tangguh pada Maret 2022 yang bertugas di wilayah Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi,” ungkap Irwan, Sabtu 16 Juli 2022.
Kata dia, berdasarkan update data terakhir, Sulawesi Tengah peringkat 8 tertinggi se-Indonesia untuk kasus Stunting. Olehnya merujuk Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah Sulawesi Tengah melalui Bappeda Sulteng merekrut Tim Fasilitator Tangguh.
Stunting sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Khusus Kabupaten Sigi terdapat 3 wilayah yang memiliki tingkat stunting yang cukup tinggi yaitu Desa Sibalaya Barat Kecamatan Tanambulava, Desa Pakuli Kecamatan Gumbasa dan Desa Vatu Ralele Kecamatan Sigi Kota.
“Sehingga maksud dari Tenaga Fasilitator Stunting ditempatkan di desa khususnya wilayah Sigi, untuk membantu Pemkab dalam hal ini pemerintah desa menangani penurunan stunting, khususnya Desa Vatu Ralele,” jelas Irwan.
Irwan menjelaskan laporan Tim Fasilitator Tangguh Sigi sampai saat ini terdapat sejumlah anak mengalami stunting di Desa Vatu Ralele dengan jumlah 8 jiwa, Desa Pakuli 6 jiwa, serta Desa Sibalaya Barat 34 jiwa.
Teridentifikasi pada tiga desa yaitu Sibalaya Barat, Pakuli dan Vatu Ralele, masalah mendasar penyebab stunting adalah pemahaman tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta masih banyak yang nikah dini.
Sehingga direkomendasikan Penguatan Kelembagaan Tenaga Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, dan Sosialisasi Cegah Nikah Dini oleh BKKBN Perwakilan Sulteng. (JT)