Kakanwil Ingatkan Susun Anggaran Berdasarkan Prioritas Kebutuhan, Bukan Keinginan

Ayotau, Palu- Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, menggelar Rapat Koordinasi pelaksanaan program dan anggaran Penmad Kanwil Kemenag Sulteng, di salah satu Hotel di Palu, Selasa, 5 Juni 2024.

Kegiatan itu dihadiri langsung oleh, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, H. Ulyas Taha.

Ulyas mengingatkan, penyusunan anggaran harus dilakukan berdasarkan prioritas kebutuhan, bukanlah keinginan.

“Kebijakan penyusunan anggaran harus dipahami oleh para Kepala Kantor Kemenag. Idealnya, sebelum pengusulan atau penyusunan anggaran, Kepala Kantor perlu mengadakan pertemuan dengan kepala seksi untuk mengidentifikasi kebutuhan. Kebutuhan tersebut harus memiliki dasar yang jelas dan sesuai dengan pedoman serta kebijakan Direktorat Pendidikan Islam,” ujar Ulyas.

Ulyas mengatakan, bahwa sering kali terdapat lebih banyak keinginan, dibandingkan kebutuhan.

“Ketika anggaran sudah muncul, tidak jarang muncul keluhan. Mengapa itu terjadi? Karena pada proses penyusunan anggaran, kebutuhan tidak disampaikan dengan jelas,” tegasnya.

Olehnya itu, kata Ulyas, bahwa penyusunan anggaran di madrasah sangat penting, karena berdampak langsung dengan capaian sasaran. Maka pihaknya mengimbau seluruh peserta untuk menyusun anggaran dengan sebaik-baiknya, agar pelaksanaan program ke depan lebih efektif dan efisien.

“Selalu ingat bahwa anggaran itu berbasis kinerja. Jadi berapa jumlah anggaran yang diberikan, maka hasilkanlah juga kinerja yang sesuai dengan anggaran tersebut. Jangan justru sebaliknya,” ujarnya.

Ulyas juga meminta, seluruh peserta untuk memanfaatkan rakor ini dengan melakukan review kebijakan penyusunan anggaran bersama.

“Kita saring dan review bersama, apa saja hal-hal penting yang yang perlu dimasukkan ke dalam kebutuhan anggaran. Jangan lupa juga untuk menyusun program yang selaras dan mendukung program prioritas nasional pemerintah,” ungkapnya.

Selain itu, Ulyas berpesan, kepada KakanKemenag dan Kamad, agar semakin kreatif dan berkreasi dalam mengembangkan madrasahnya masing-masing. “Saya harap Kepala Kantor dan Kepala Madrasah ini tidaklah hanya status dan jabatan saja. Tinggalkanlah legacy dari jabatan yang anda pegang,” pungkasnya.

FOTO: HUMAS KEMENAG

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sulteng, H. Kiflin mengatakan, ada berbagai macam isu penting yang perlu dibahas dan didiskusikan bersama oleh seluruh peserta.

“Salah satu hal yang perlu dibahas yaitu terkait alokasi penempatan guru di masing-masing madrasah. Hingga saat ini banyak madrasah yang mengalami isu tentang hal ini,” ujar Kiflin.

Selain itu, Kiflin mengatakan, saat ini Sulteng memiliki 70 madrasah negeri, ditambah 3 lembaga MI, MTs, dan MA yang diusulkan menjadi madrasah filial di Kabupaten Tolitoli. Filial adalah kata lain dari kelas jauh, yaitu kelas yang dibuka di luar sekolah induk diperuntukkan, untuk siswa-siswa yang tidak tertampung di sekolah tersebut, baik karena keterbatasan kursi (ruang kelas) atau jarak tempat tinggal siswa-siswi yang jauh.

“Kami harap upaya meningkatkan jumlah madrasah juga harus diiringi dengan peningkatan layanan dan mutu. Kita bersyukur tahun ini madrasah di Sulteng mendapatkan berbagai bantuan dari Kemenag,” jelasnya.

Bantuan-bantuan tersebut, kata Kiflin, yaitu bantuan afirmasi dan bantuan kinerja. Selain itu juga ada bantuan sarana dan prasarana, seperti komputer, yang diberikan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di madrasah.

“Itu semua merupakan wujud upaya dan langkah yang diberikan oleh Kemenag melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dalam memajukan madrasah. Olehnya mari kita manfaatkan Rakor ini dengan maksimal sehingga bisa menghasilkan rumusan yang memberikan dampak positif dalam peningkatan layanan dan mutu di madrasah,” katanya. (*/del)

Komentar