AyoTau, Morowali Utara – Dalam momentum peringatan HUT ke-12 Kabupaten Morowali Utara, Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
“Pertumbuhan ekonomi yang cepat harus disertai pemerataan dan keberlanjutan. Laut tidak boleh lagi kuning, sungai tidak boleh lagi kuning,” tegas Gubernur dalam amanatnya di Lapangan Kantor Bupati Morowali Utara, Kamis (23/10/2025).
Ia menyebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan memperkuat pengawasan terhadap pengelolaan lingkungan di wilayah industri serta mendorong penerapan industri hijau dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
Selain menyoroti lingkungan, Gubernur juga memaparkan capaian pembangunan Morowali Utara. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 71,64 persen pada 2024, meningkat 0,90 poin dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tercatat 27,30 persen pada 2023 dan tetap tinggi di angka 14,03 persen pada 2024.
Tingkat kemiskinan menurun dari 12,85 persen (2023) menjadi 10,38 persen pada 2025, sementara tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun menjadi 2,38 persen pada 2024.
“Tren pembangunan manusia dan penurunan kemiskinan terus bergerak positif. Ini buah kerja keras semua pihak,” ujar Gubernur.
Ia juga menyampaikan bahwa Pemprov Sulteng telah mengalokasikan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur strategis seperti jalan Beteleme–Nuha, Tomata–Papetomata, dan Gandaganda–Towi. Jalan Tamainusi–Baturube akan masuk program tahun 2026.
“Saya juga sudah berkomunikasi dengan Dirjen dan Kepala BPJN agar ruas jalan negara Tompira–Bungku mendapat prioritas perbaikan,” ungkapnya.
Menutup pidatonya, Gubernur Anwar Hafid mengajak semua elemen untuk menjaga sinergi. “Dengan kolaborasi antara pemerintah, DPRD, swasta, dan masyarakat, Morowali Utara akan melompat lebih tinggi menjadi kabupaten yang maju, mandiri, sejahtera, dan berbudaya.”






