AyoTau, Palu – Dua tahun berturut-turut pemerintahan Rusdy Mastura-Ma’mun Amir mencatatkan reasliasai belanja APBD Sulawesi Tengah dibawah 90 persen. Ini menyebabkan banyak program yang harusnya dinikmati masyarakat, tidak tersalurkan.
Tahun 2023, pemerintah Sulawesi Tengah mencatat realisasi belanja APBD hanya 89 persen dari Rp5,3 triliun APBD tahun 2023.
Dari rapat pembahasan LKPj (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) kepala daerah atas APBD 2023 di DPRD Sulawesi Tengah, Senin 24 Juni 2024, terungkap Dinas Pangan Sulawesi Tengah penyumbang utama buruknya realisasi belanja APBD 2023. Itu diutarakan Ketua Komisi III DPRD Sulawesi Tengah, Sonny Tandra.
Menurut Sonny, Dinas Pangan yang dikepalai Iskandar Nongtji, hanya mampu merealisasikan belanja 73,19 persen anggarannya, dari total total anggaran Rp39,6 miliar. Rp10,6 miliar lebih uang rakyat Sulawesi Tengah tidak terbelanjakan di Dinas Pangan.
“LKPj Gubernur Sulawesi Tengah tahun 2023, mencatat Dinas Pangan paling buruk realisasi belanjanya,” ungkap Sonny.
Itu sangat disayangkan lanjut Sonny Tandra, karena Dinas Pangan merupakan OPD yang banyak menampung program aspirasi masyarakat, salah satunya pembangunan lantai jemur, dan program ketahanan pangan lainnya.
Dalam catatan Sonny Tandra, buruknya realiasai belanja APBD Dinas Pangan semenjak pensiunnya Kepala Dinas sebelumnya, Abdullah Kaulusan.
“Ada kesan ditangan Iskandar Nongtji, program yang dijalankan berdasarkan suka tidak suka saja,” tegas Sonny.
Agar kedepan hal buruk ini tidak terulang, Sonny Tandra meminta gubernur mengevaluasi kinerja Dinas Pangan. Dia berharap gubernur menempatkan orang yang benar-benar kompeten dalam mengelola Dinas Pangan. (Win)
Komentar